Agar Tak Perlu Berbohong di Resume

     HireRight.com, provider yang memberi jasa screening latar belakang pencari kerja, belum lama ini menemukan bahwa 34 persen pelamar kerja berbohong pada resume-nya. Sedangkan ketika Yahoo! HotJobs mensurvei orang-orang apakah mereka pernah berbohong saat wawancara kerja, 41 persennya mengatakan "ya".

Para pakar karier memiliki tips praktis mengenai bagaimana mengatasi masalah yang menyebabkan orang berbohong. Ikuti saja tips ini, agar Anda tidak stres menanti jadwal wawancara saat Anda melamar posisi sebagai Medical Representative pada sebuah perusahaan farmasi:

  1. Ungkapkan kelebihan lain. Hanya karena Anda tidak digaji untuk sesuatu yang menjadi hak Anda, tidak berarti Anda tidak bisa bekerja dengan produktif dan meningkatkan kemampuan. Jika Anda menawarkan diri untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu, misalnya, Anda bisa menonjolkan pengalaman tersebut pada resume Anda, atau saat interview.

  1. Alternatif menulis jabatan. "Pencari kerja bisa mengklaim proyek dan hasil yang diperoleh, yang mungkin tidak ada dalam job description secara formal," saran Liz Ryan, konsultan karier dan pendiri AskLizRyan.comMisalnya begini. Anda seorang Office Manager yang lalu ditugaskan di Human Resources. Kelak ketika Anda melamar pekerjaan, Anda bisa menyatakan dalam resume bahwa Anda seorang Office Manager yang juga berpengalaman mengurus payroll, dan hal-hal lain yang menjadi tugas HR. Untuk menyatakan hal tersebut, cukup tuliskan "Office Manager (with HR responsibilities)".  Hal ini juga bisa menjadi cara yang baik untuk branding diri Anda, karena Anda tidak perlu mengubah jabatan yang tidak dapat dikenali oleh employer Anda yang lama.

  1. Gaji sebelumnya. Anda perlu tahu apa yang dipikirkan calon employer. Bila gaji seorang kandidat jatuh lebih tinggi daripada yang ditawarkan calon employer, Anda akan dianggap terlalu mahal, atau terlalu senior. Jika yang terjadi sebaliknya, Anda malah dianggap kurang berpengalaman. Namun berapa gaji Anda sebelumnya, sesungguhnya bukan urusan calon employer, begitu menurut Ryan. Karena itu Anda bisa mencari tahu lebih dulu, berapa gaji rata-rata orang yang berada pada posisi Anda. Dengan demikian, sekalipun Anda me-mark up gaji, hasilnya tidak begitu jauh dari gaji yang sebetulnya. Setelah itu katakan berapa gaji yang Anda harapkan. Kemudian berapa gaji yang bisa Anda peroleh nantinya, itu tergantung negosiasi Anda.

  1. Pelajari skill tertentu. Ketika Anda terdorong untuk berbohong mengenai technical skill, misalnya, cara terbaik untuk mengatasinya adalah: segera ikuti kursus mengenai kemampuan teknis tersebut. Saat wawancara kerja, katakan pula pada calon employer bahwa Anda sedang terus berusaha meningkatkan kemampuan Anda di bidang tersebut.
Baca juga artikel-artikel berikut ini:

Sumber : www.kompas.com

DAPATKAN E-BOOK ISTIMEWA 'MENGUPAS TUNTAS RAHASIA INTERVIEW KERJA", KLIK DI SINI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar